Peluang Investasi Bagi Kedua Belah Pihak
Kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke China pada 8-11 November 2024 menghasilkan dua nota kesepahaman (MoU) penting yang menandakan dimulainya kerja sama strategis di bidang mineral antara kedua negara. Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, dan Menteri Perdagangan China, Wang Wentao, yang menyaksikan langsung oleh kedua presiden di Great Hall of the People, Beijing, pada Sabtu (9/11/2024). MoU pertama berkaitan dengan kerja sama pengembangan mineral hijau, sementara yang kedua berfokus pada sumber daya mineral secara lebih luas, yang ditandatangani oleh Bahlil dan Zheng Shanjie, Ketua National Development and Reform Commission (NDRC) China.
Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa penandatanganan MoU ini menandai langkah maju dalam kerja sama strategis Indonesia-China. “Kolaborasi ini tidak hanya akan memperkuat rantai pasok mineral berkelanjutan, tetapi juga mendorong investasi yang signifikan dalam pengembangan energi bersih di kedua negara,” ujar Bahlil. Ia juga menambahkan bahwa kedua negara berkomitmen untuk mempercepat proses transisi energi yang lebih ramah lingkungan, sejalan dengan tujuan global untuk mencapai transisi energi yang lebih adil dan inklusif.
NDRC dan MOFCOM adalah dua lembaga pemerintah China yang memiliki kewenangan untuk memberikan persetujuan terkait investasi outbound dari perusahaan-perusahaan China ke luar negeri, termasuk Indonesia. Salah satu MoU yang ditandatangani bertujuan untuk mendukung pengembangan industri mineral hijau di Indonesia, mulai dari sektor pertambangan hingga hilirisasi produk mineral tersebut. Ini sejalan dengan komitmen bersama untuk menangani isu perubahan iklim dan mengurangi emisi karbon.
Mineral Hijau dan Peluang Investasi
Istilah “mineral hijau” merujuk pada produk mineral yang diperlukan untuk pengembangan industri yang rendah emisi karbon, serta eksplorasi dan pemanfaatan sumber daya mineral yang berkelanjutan dan ramah lingkungan di semua tahapan, mulai dari penambangan hingga pengolahan. Bahlil menyampaikan bahwa kerja sama ini membuka peluang besar bagi Indonesia untuk mengembangkan industri mineral hijau yang memiliki nilai tambah tinggi, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo untuk fokus pada pengembangan energi bersih.
Sementara itu, MoU kedua yang berkaitan dengan kerja sama dengan NDRC berfokus pada pengembangan dan pemanfaatan mineral yang sangat dibutuhkan dalam industri modern, yang sangat penting bagi kedua negara dalam memperkuat rantai pasok mineral yang aman dan berkelanjutan. Dengan kerja sama ini, Indonesia berpotensi mendapatkan manfaat besar dalam hal investasi dan pengembangan sektor sumber daya mineral, mulai dari sektor pertambangan hingga hilirisasi, yang diharapkan dapat memperkuat sektor mineral Indonesia.
Meningkatkan Kerja Sama Bilateral di Sektor Energi dan Mineral
Melalui kerja sama ini, Kementerian ESDM Indonesia diharapkan dapat memainkan peran kunci dalam memperkuat kerja sama bilateral di sektor mineral dan energi. Selain itu, kedua negara juga berharap dapat meningkatkan investasi dalam sektor mineral Indonesia yang sangat potensial. Forum bilateral dua tahunan Indonesia-China Energy Forum (ICEF) telah menjadi platform utama dalam memfasilitasi kerja sama ini, dengan ICEF ke-7 yang baru saja diselenggarakan di Bali pada 3 September 2024. Forum ini kembali menegaskan komitmen kedua negara untuk memperkuat kerja sama di bidang pengembangan migas, batubara, energi listrik, serta energi bersih dan terbarukan.
Selain sektor energi dan mineral, Indonesia juga menawarkan berbagai peluang investasi di sub-sektor migas, batu bara, ketenagalistrikan, dan energi baru terbarukan (EBT). Forum ini juga membahas peluang pendanaan proyek-proyek energi melalui lembaga-lembaga finansial internasional, seperti Sinosure, China Development Bank, dan Exim Bank of China.
Kerja sama ini memberikan kesempatan besar bagi Indonesia untuk memperkuat posisinya dalam sektor slot energi dan mineral, sekaligus menarik investasi asing, termasuk dalam pengembangan teknologi hijau dan energi bersih yang ramah lingkungan.
Kesimpulan
Kerja sama antara Indonesia dan China di sektor mineral dan energi bersih membuka peluang besar bagi kedua negara untuk mempercepat transisi energi yang berkelanjutan. Ini tidak hanya akan memperkuat hubungan bilateral, tetapi juga dapat mengarah pada peningkatan investasi dan pengembangan sektor energi dan mineral di Indonesia. Bagi yang tertarik dengan perkembangan terbaru di sektor ini, serta mereka yang mengikuti slot kepemerintahan dan pengeluaran HK, momen-momen penting seperti ini memberikan gambaran tentang potensi kerja sama ekonomi antara Indonesia dan China yang semakin berkembang.